Tampilkan postingan dengan label Horror. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Horror. Tampilkan semua postingan

Legenda Kuntil Anak

Kuntil Anak


Kuntil Anak adalah salah satu hantu yang paling menyeramkan di Indonesia. Pasti kamu sebagai orang Indonesia sudah tidak asing dengan hantu ini. Sosok Kuntil Anak dalam film-film kebanyakan adalah sosok wanita cantik yang terbunuh atau teraniaya oleh kaum lelaki dan mempunyai dendam sehingga sosoknya menjadi makhluk halus yang bergentayangan.

Kunti


Itu versi sebagian besar film, namun ada yang unik lagi. Konon, kuntil anak adalah arwah dari seorang ibu yang mati karena melahirkan. Arwahnya menjadi penasaran karena menahan rasa sakit hati dan penasaran karena tidak bisa menimang bayi yang telah dilahirkannya dengan segenap perjuangan. Maka dari itu, kuntil anak ingin sekali merasakan menimang bayi, meskipun itu bukan bayinya sendiri (ketika masih di dunia). Di sekitar rumah saya sendiri, salah satu penghuni yang mempunyai bayi, melihat kuntil anak ketika saat maghrib, dia meninggalkan bayinya sejenak untuk mengambil air wudhu. Ketika kembali ke kamarnya, didapati kuntil anak sedang bercanda dengan si bayi.

Selain itu, dirumah saya pun saya pernah mendengar suara kuntil anak yang sedang tertawa, saya sampai merinding. Konon juga nih, kalau kamu mendengar suara kuntil anak dan itu terdengar sangat jelas atau keras di telinga, maka kuntil anak itu sedang berada jauh dari kamu. Sebaliknya, kalau kamu mendengar suaranya samar-samar atau tidak nyaring, maka kuntil anak itu sedang berada DEKAT DENGANMU!!

Jangan membaca artikel ini,,,, sendirian...!!
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik

Hantu Mary

Hantu Mary


Hantu Mary, biasanya telihat di lintasan timur laut Archer Lane, yakni tempat yang berada di antara ballroom (ruangan dansa) dan pemakaman Willowbrook. Kabarnya, Mary adalah seorang gadis muda cantik, berambut pirang, dan bermata biru. Karena ia meninggal secara tidak wajar pada 1930-an, arwahnyapun penasaran dan mengganggu orang-orang yang melintas di area tersebut. Orang-orang yang tidak tahu, mungkin akan tergoda membawa gadis tersebut tanpa curiga.



Penuturan seorang sopir taksi pada 1973 membuktikan bahwa hantu Mary tetap beraksi sejak kematiannya puluhan tahun lalu. Ia menuturkan bahwa pada suatu malam, ada seorang gadis belia meminta untuk diantarkan ke sebuah tempat. Lalu, ia minta diturunkan di seberang jalan kompleks pemakaman. Namun, ia tidak membayar ongkos taksi. Setelah lama ditunggu, sopir taksi mendapat informasi dari seseorang bahwa gadis tersebut adalah arwah hantu Mary. Uniknya, semua taksi korban bercerita tentang kejadian yang sama. Kini, hantu Mary telah menjadi legenda.
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik

Ghost Ship The Flying Dutchman


The Flying Dutchman

Kisah kapal hantu satu ini sangat popular pada tahun 1641. Pada saat itu, sang kapten kapal, Hendrik Van Decken bersumpah menemukan Cape of Good Hope (Tanjung Harapan). Setelah tujh tahun mengarungi lautan, misinya tidak membuakan hasil. Walaupun para awak kapal sudah merasa putus asa, tetapi sang kapten bersikeras akan tetap mencarinya sampai kiamat tiba dan tidak ada seorang pun yang boleh menentang keinginannya tersebut.

Pada suatu malam, ia berhasil menemukan letak Cape of Good Hope dengan bantuan teleskop. Saat itu, telah terjadi badai dahsyat. Lalu, tidak lama berselang, kapalnya berpapasan dengan sebuah kapal kecil. Para nelayan di kapal itu tela memperingatinya untuk tidak meneruskan perjalanan. Tetapi, bukannya mengikuti saran para nelayan, ia justru mengumpat dan memilih dikutuk daripada harus mengurungkan niatnya itu. Nyatanya, betapapun kerasnya usahanya, ia beserta awak kapalnya tetap saja gagal menemukan dermaga untuk berlabuh.

Kabarnya, Van Der Decken hampir berhasil berlabuh. Namun, semua awak kapalnya terkena wabah pes sehingga mereka dilarang berlabuh karena takut menularkan penyakit tersebut ke penduduk kota. Karena tidak mendapat pertolongan, seluruh awak kapal beserta sang kapten meninggal dunia dalam pelayaran di tengah lautan. Rasa sakit hatilah yang membuat arwah mereka penasaran dan terus mengarungi lautan dengan kapal hantunya tersebut.

Ada mitos yang beredar di antara para pelaut bahwa jika melihat kapal hantu tersebut, hal-hal buruk akan menimpa mereka. Baik berupa bencana alam atau kejadian misterius lainnya.

Di samping itu, ada versi lain yang menyebutkan bahwa seorang Kapten Belanda bernama Bernard Fokke disinyalir menjadi kapten Flying Dutchman lainnya. Fokke juga digambarkan sebagai kapten yang sangat piawai dalam mengarungi lautan. Kabarnya, Fokke dapat berlayar dari Belanda hingga Pulau Jawa hanya dalam waktu singkat. Tentu saja hal tersebut mengherankan banyak pihak. Sebab, pada masa itu, kapal tercepat pun butuh waktu yang cukup lama untuk mencapai Pulau Jawa. Selain itu, ada pula dugaan bahwa sebetulnya Fokke dibantu oleh para iblis lautan sehingga kapalnya dapat berlayar dengan cepat.

Apa pun versi ceritanya, The Flying Dutchman tetap dikenal sebagai kapal hantu yang sangat menyeramkan. Kisah tersebut juga dilengkapi dengan beberapa catatan penampakan. Salah satu yang paling terkenal adalah catatan dari Prince George of Wales yang kemudian dikenal sebagai King George V of United Kingdom.

Kejadian penampakan tersebut terjadi 1900-2000, yakni ketika Prince George berlayar bersama adiknya (Prince Albert Victor of Wales). Ia beserta tiga belas awak kapal lainnya melihat sebuah kapal yang diselimuti kabut pada saat menjelang subuh di dekat perairan Australia. Selain terlihat suram, kapal yang diduga sebagai The Flying Dutchman tersebut diliputi kilauan aura berwarna merah darah. Karena kabut yang cukup tebal, seluruh awak kapal tersebut tidak terlihat jelas. Prince George yang penasaran akhirnya memerintahkan beberapa awak kapalnya untuk mendekati kapal menggunakan sekoci, tapi mereka tidak berhasil menemukan siapa pun. Lalu, dalam sekejap kapal aneh tersebut hilang ditelan kabut. Padahal, harusnya kapal sebesar itu masih dapat terlihat dalam jarak 200 yard melalui teleskop.
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik

Legenda Werewolf (Manusia Serigala)

Werewolf


Kisah unik dan menyeramkan tentang Werewolf atau Lycan tersebut terdapat dalam catatan-catatan Yunani kuno. Dalam mitologi Yunani Kuno, Raja Arcadia yang bernama Lycaon disebut telah dikutuk menjadi serigala oleh Dewa Zeus akibat mengorbankan dan memakan daging anaknya sendiri.

Kabarnya, pada saat bulan purnama, seorang manusia (dalam kondisi tertentu) akan berubah menjadi serigala. Tubuhnya menjadi tinggi dan kuat dengan mata yang merah menyala.

Bedanya dengan serigala, Werewolf tidak memiliki ekor. Di Italia, Prancis, dan Jerman disebutkan, seseorang dapat berubah menjadi Werewolf dengan cara tidur diluar rumah pada saat bulan purnama (musim semi) yang jatuh pada hari Rabu atau Jumat tertentu.

Sedangkan, sebagian tradisi Roma dan Yunani percaya, jika manusia yang berubah menjadi serigala atas hukuman dewa. Sebab, ia telah mempersembahkan korban berupa manusia.

Manusia serigala itu sendiri ada tiga macam. Pertama, melalui keturunan karena kutukan dari para leluhur sehingga menjadikan setiap keturunannya sebagai manusia serigala. Kedua, orang yang dengan sukarela menjadi serigala dengan alasan dan tujuan jahat. Ketiga, manusia serigala berhati lembut dan baik. Kondisinya yang tidak lazim itu justru membuatnya merasa malu.

Sebenarnya, transformasi (perubahan rupa) sering dilakukan oleh dukun-dukun suku tertentu dengan tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya. Ada juga yang tidak berubah wujud, tapi hanya meminjam tubuh binatang untuk memata-matai, menyantet, atau sekedar menakut-nakuti musuh.

Argumentasi tentang manusia serigala sangat beragam, tetapi belum sepenuhnya terungkap. Bahkan, kisah Werewolf hingga kini masih menjadi misteri.
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik

Rumah Hantu Amityville

Rumah Hantu Amityville


Rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville berada di pinggiran kota di selatan Long Island, New York. Rumah tersebut dulunya milik Ronald De Feo, Jr. Kemudian, dibeli oleh keluarga Lutz. Namun, setahun sebelum dibeli keluarga Lutz, di rumah tersebut telah terjadi pembunuhan. Pelakunya adalah si pemilik rumah. Ia telah membunuh enam orang anggota keluarganya.

Meskipun agen property telah memberitahu peristiwa pembunuhan tersebut, tetapi George Lutz menganggap hal itu bukanlah masalah. Lalu, seorang teman menyarankannya untuk memanggil pendeta guna melakukan pemberkatan. Ternyata, sepulang dari rumahnya, sang pendeta demam tinggi dan pada lengannya terdapat tanda mirip stigmata (luka bekas penyaliban Yesus). Setelah kejadian tersebut, banyak hal-hal aneh yang tak dapat dijelaskan secara rasional.

Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk melakukan pemberkatan ulang pada 8 Januari 1976. Pada malam harinya, mereka mengalami kejadian yang sangat menakutkan hingga memaksanya untuk segera meninggalkan rumah tersebut. Kisah rumah horor tersebut kemudian ditulis menjadi novel oleh Jay Anson dan diterbitkan pada 1977. Novel yang diberi judul The Amityville Horror : A True Story, tersebut langsung menjadi best seller.
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik

Peti Mati Yang Berpindah

peti mati yang berpindah


Fenomena supranatural unik tersebut terjadi di distrik Christ Church, dekat Kota Oistins di selatan Pulau Barbados. Kisah tersebut bermula dari pemakaman sebuah keluarga yang bernama Chase Vault. Pemakaman keluarga yang dibangun oleh James Elliot tersebut terlihat kokoh dan lebih mirip minotaur benteng. Sebab, terdiri atas susunan pahatan batu dengan pintu yang terbuat dari marmer pualam pilihan.

Uniknya, meskipun Elliot telah bersusah payah membangunnya, tapi ia tidak pernah dimakamkan disitu. Tempat tersebut dibiarkan kosong. Namun, pada 31 Juli 1807, Mrs. Thomasina Goddard wafat dan dimakamkan di sana. Jenazahnya diletakkan di dalam sebuah peti mati yang terbuat dari kayu.

Setahun sesudahnya, makan tersebut dibeli oleh keluarga Chase, salah satu keluarga terkaya dan disegani di Barbados. Thomas Chase, sang kepala keluarga adalah seorang tuan pemilik kebun yang terkenal kejam terhadap budak-budaknya. Karena perubahan kepemilikan, makam tersebut pun berganti nama menjadi Chase Vault (artinya makam keluarga Chase).

Selanjutnya, oleh keluarga Chase, makam tersebut digunakan pertama kalinya untuk memakamkan Mary Anna Maria Chase, putri bungsu Thomas yang berusia dua tahun. Setelah kematian Mary Ann, perlahan-lahan Chase Vault mulai diisi oleh jenazah anggota keluarga Chase lainnya. Lima tahun setelah kematian Mary Ann, putri tertua Thomas yang bernama Dorcas Chase juga meninggal dan jenazahnya dimakamkan di sana dengan peti mati yang juga terbuat dari timah.

Kemudian, selang sebulan setelah penguburan Dorcas, sang kepala keluarga pun meninggal dunia karena bunuh diri. Jenazahnya ditaruh di dalam peti mati timah seberat 108 kilogram. Anehnya, ketika pintu makam dibuka, para pengurus pemakaman kaget karena menemukan peti-peti mati yang ada di dalmnya berantakan. Peti mati Mary Ann Chase telah bergeser ke sudut lainnya, padahal di area pemakaman tidak ditemukan jejak manusia atau bekas dibuka paksa. Meskipun heran, akhirnya kedua peti jenazah dirapikan dan pintu Chase Vault ditutup kembali.

Selang empat tahun setelah pemakaman Thomas Chase, makam tersebut kembali dibuka. Kali ini untuk memakamkan jenazah Charles Brewster Ames yang berusia sebelas tahun. Ketika masuk ke pemakaman tersebut, mereka kembali menemukan semua peti mati telah berpindah tempat, termasuk peti mati Thomas Chase yang sangat berat. Satu-satunya peti mati yang tidak berubah posisi hanyalah peti mati kayu milik Mrs. Goddard. Oleh sebab itu, petugas pemakaman pun memerintahkan agar peti-peti mati tersebut dikembalikan ke posisinya semula. Namun, karena sangat berat, untuk mengangkat peti mati Thomas Chase, butuh delapan pria untuk memperbaiki posisinya. Pintu masuk Chase Vault pun kambali ditutup rapat.

Selanjutnya pada 17 November 1816, pintu Chase Vault dibuka kembali. Kali ini untuk menaruh jenazah Samuel Brewster Ames. Para pengurus pemakaman pun menemukan peti-peti mati di dalamnya telah berubah posisi. Hanya peti mati kayu Mrs. Goddard-lah yang tidak berpindah tempat. Dan untuk ketiga kalinya mereka mengembalikkan semua peti mati tersebut ke posisi semula.

Kemudian pada 17 Juli 1819, makam tersebut dibuka kembali untuk memakamkan Thomasina Clark yang peti matinya terbuat dari kayu. Masih sama pula dengan peristiwa sebelumnya, peti mati yang ada di dalamnya ditemukan dalam keadaan berantakan dan berpindah posisi. Tentu saja, kejadian yang berulang-ulang tersebut cukup menghebohkan, bahkan hingga sang gubernur pun turun tangan. Atas perintahnya, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap makam tersebut. Lagi-lagi tidak satu pun bukti yang menyatakan adanya perusakan ataupun jalan rahasia menuju makam. Akhirnya, untuk meyakinkan dan menenangkan penduduk, ia menempatkan segel di pintu makam. Tapi usaha itu gagal. Sebab, sejumlah laporan menyebutkan bahwa masih terdengar suara-suara gaduh dan misterius dari dalam makam.
Baca Selengkapnya | Read More | 続きを読む Cloud-unik